Ada kabar kurang mengenakkan nih di tengah euforia sepak bola kita! Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, yang juga Koordinator Save Our Soccer (SOS), baru-baru ini bikin pernyataan mengejutkan. Ia menyoroti berbagai kendala nonteknis yang diperkirakan bakal dihadapi Timnas Indonesia di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Bahkan, Akmal sampai nyeletuk kalau babak tersebut sudah ‘dibeli’ oleh Arab Saudi dan Qatar. Waduh, kok bisa?
Kontroversi Penunjukan Tuan Rumah: Ada Apa di Balik Layar?
Jadi begini ceritanya. Arab Saudi dan Qatar telah ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Penunjukan ini rupanya menuai kontroversi, lho! Pasalnya, idealnya pertandingan sekelas kualifikasi Piala Dunia itu digelar di tempat netral, bukan malah di markas tim yang berkompetisi.
Situasi ini tentu saja memberikan keuntungan besar bagi kedua negara tersebut. Akmal Marhali bahkan dengan tegas menyatakan bahwa jatah di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sudah “dibeli” oleh Arab Saudi dan Qatar. Bukan tanpa alasan, ia menunjuk pada beberapa faktor krusial yang ia nilai mencurigakan.
Timnas Indonesia di Grup Mana Saja dan Implikasinya?
Sebagai informasi, Timnas Indonesia sendiri tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Sementara itu, Qatar berada di Grup A bersama Uni Emirat Arab dan Oman. Sistemnya, masing-masing juara grup akan langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026. Sedangkan runner-up grup akan diadu lagi untuk memperebutkan satu tiket play off antar konfederasi.
Dari sini saja, sudah terbayang kan bagaimana keuntungan tim tuan rumah? Apalagi jika ada faktor nonteknis lainnya yang ikut campur.
Klaim Akmal Marhali: Babak Keempat Sudah “Dibeli”, Kok Bisa?
Dalam sebuah kesempatan di acara Rakyat Bersuara iNews TV (7/10/2025), Akmal menjelaskan detail dugaannya. Menurutnya, ada dua alasan utama mengapa ia berpikir Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sudah ‘dibeli’:
- Lokasi Pertandingan Non-Netral: Seperti yang sudah disinggung, pertandingan tidak digelar di tempat netral. Ini jelas menguntungkan Arab Saudi dan Qatar.
- Sponsor FIFA dari Kedua Negara: Qatar punya Qatar Airways, sedangkan Arab Saudi memiliki Aramco. Keduanya adalah perusahaan besar yang jadi sponsor FIFA. “Dua perusahaan besar dari dua negara tersebut ini kan bagian dari politik sepak bola,” tegas Akmal.
Status sebagai “donatur” ini, kata Akmal, membuat Arab Saudi punya kemudahan lebih dalam mengatur faktor nonteknis. Ini bukan hanya soal lapangan, tapi juga hal-hal di sekelilingnya yang bisa memengaruhi hasil pertandingan.
Jadwal Pertandingan yang Diskriminatif untuk Timnas Indonesia
Bukan cuma soal tuan rumah dan sponsor, Akmal juga menyoroti jadwal pertandingan yang dinilai tidak adil. Ini khususnya merugikan Timnas Indonesia.
“Jadwal pertandingan kita kan tidak diuntungkan juga. Kita main lawan Arab Saudi, dua hari kemudian kita main lawan Irak. Sementara Arab Saudi istirahat (4 hari) setelah itu mereka baru lawan Irak,” jelasnya. Jelas sekali perbedaan waktu istirahat ini bisa sangat memengaruhi performa pemain, bukan?
Aroma Persaingan Asia Timur vs Asia Barat di Piala Dunia 2026
Terlepas dari dugaan lobi-lobi tersebut, Akmal melihat adanya persaingan gengsi antara negara-negara Asia Timur dan Asia Barat di pentas Piala Dunia 2026. Negara-negara Asia Barat, katanya, punya hasrat tinggi untuk mengirimkan wakilnya ke ajang bergengsi ini.
“Saya melihat, Piala Dunia 2026 ada persaingan antara Asia Timur dengan Asia Barat. Asia Timur langganan piala dunianya Jepang kemudian Korsel, mereka sudah lolos,” kata Akmal. Ia menambahkan, “Sementara Timur Tengah juga merasa punya gengsi disana. Apalagi kan untuk kualifikasi piala dunia ini yang banyak menentukan kan AFC, Presiden AFC-nya dari Bahrain.” Ini semua jadi bagian dari dinamika Berita Terbaru Sepak Bola internasional yang tak kalah menarik.
Tentu saja, dugaan ini memunculkan banyak pertanyaan tentang transparansi dan keadilan dalam sepak bola global, terutama di ajang sepenting Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Semoga saja, Update Timnas Indonesia selanjutnya membawa kabar baik dan bisa mengatasi segala kendala ini di lapangan hijau!
